Monday, May 26, 2008

JADILAH SEBAGAI SEORANG PENGAMAT DAN BELAJARLAH MEMUSATKAN PERHATIAN

Mahasiwa baru sekolah kedokteran sedang belajar tentang anatomi tubuh, dan sebagai contohnya, sang Professor menunjukkan mayat manusia. Semua mahasiswa itu berkumpul di depan meja bedah, dan mayat tersebut ditutupi dengan kain putih.

Professor itu memulai pelajarannya dengan memberitahu mahasiwanya,"Dalam bidang kedokteran , ada 2 hal penting yang harus dimiliki seorang dokter. Yang pertama adalah Anda tidak perlu ragu menyentuh mayat manusia."

Sebagai contoh , Professor itu menarik kain putih tadi dan memasukkan jari tanggannya kedalam pantat mayat tersebut, kemudian menariknya dan isap didalam mulutnya.

“Nah, sekarang teruskan dan lakukanlah hal yang sama”, kata Professor itu kepada mahasiswanya. Mereka merasa aneh dan ragu untuk melakukannya, namun pada giliran masing-masing melakukan hal serupa seperti yang dilakukan oleh sang Professor tadi. Setiap mahasiwa coba mengontrol supaya tidak muntah.

Ketika semuanya sudah selesai, Professor itu pun memperhatikan satu persatu mahasiswanya dan berkata, “Hal kedua yang paling penting harus diperhatikan seorang dokter adalah OBSERVASI. Tadi saya masukkan jari tengah saya tetapi yang saya isap adalah jari telunjuk. Sekarang mulai belajarlah bagaimana memusatkan perhatikan.”


Untuk Berbagi…..

Nah, saya yakin kita pasti tertawa ketika selesai membaca cerita lelucon ini.

Dalam belajar apalagi kita pemula dalam apa profesi pun, kita secara nyata memiliki kecenderungan untuk mengabaikan. Kita dengan mudah tertipu dan menjadi “sasaran olok-olok” bagi orang lain karena kita masih kurang pengalaman. Kita memang kurang observasi dan belum belajar memusatkan perhatian.

Seorang “planter” (profesi dalam perkebunan) dilatih untuk sangat suka mengamati dilapangan. Ketika dia berjalan dilapangan, dia dapat melihat dan menditeksi hal-hal yang tidak benar di kebun yang dia tangani. Pandangan matanya harus setajam mata seekor burung elang atau rajawali.

Memusatkan perhatian dengan observasi, seorang “planter” dapat bertindak melakukan pekerjaan itu sebagaimana mestinya dengan menegakkan disiplin staf dilapangan dan mengambil tindakan perbaikan agar pekerjaan itu dapat diselesaikan secara patut tanpa ada keraguan dan penundaan. Staf dan mandor dilatih untuk memusatkan perhatian juga melaksanakan dan memeriksa tugas-tugasnya dilapangan. Kurang perhatian dan kurang observasi kepada karyawan mengakibatkan pekerjaan itu tidak selesai.


Seorang “planter“ tidak akan kompromi terhadap standar dan kualitas pekerjaan. Tidak ada tawar menawar untuk pekerjaan setengah selesai atau setengah tidak selesai. Pekerjaan untuk hari ini harus diselesaikan dan pasti diselesaikan. Ini hanya masalah DEDIKASI dan KOMITMENT, terlibat perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pendelegasian, tindak lanjut dan pengawasan.

Sepanjang seorang “planter” memusatkan perhatiannya kepada prinsip "rencanakan pekerjaan Anda” dan “kerjakan rencana Anda”, pasti pekerjaan itu "selesai dengan baik”. Inilah yang kita sebutkan sebagai “kepuasan kerja

Saturday, May 17, 2008

CINTALAH PEKERJAAN ANDA !


NASKAH PIDATO DARI MR.NARYANA MURTHY SELAMA SESI MEMBERIKAN BIMBINGAN :

Saya tahu bahwa ada orang yang bekerja selama 12 jam sehari, 6 hari seminggu, atau bahkan lebih. Beberapa orang meperpanjangkan waktu kerjanya kerana keadaan darurat tetapi untuk sementara saja. Ada orang lain yang saya kenal sudah sering bekerja lembur selama bertahun-tahun. Saya tidak tahu apakah mereka benar-benar bekerja selama jam itu, tetapi saya tahu bahwa mereka berada dalam kantor lama sekali. Orang lain menghabiskan waktu berjam-jam kerja karena mereka sudah menjadi pecandu kerja dikantor.
Apapun alasannya untuk bekerja lembur, maka bekerja lebih dari jam kerja dalam jangka panjang adalah fatal kepada orang dan organisasi. Ada hal-hal yang dapat dilaksanakan oleh manager untuk merobah masalah tersebut menjadikan kebaikan setiap karyawan. Karena bekerja terlalu lama di kantor, dalam jangka panjang, akan memberi kesempatan membuat kesalahan-kesalahan kemungkinan besar.

Kolega saya yang bekerja terlalu lama di kantor seringkali membuat kesalahan-kesalahan akibat terlalu kelelahan. Memperbaiki kesalahan mereka ini membutuhkan waktu mereka dan juga untuk membuat koreksi kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan lewat jam 5 sore pada hari Senin.

Masalah bagi orang yang bekerja dengan waktu lama dkantor rupanya bukan berada ditempat kerja yang menyenangkan hati. Mereka sering mengeluhkan rekan-rekan lain yang tidak bekerja sekeras seperti mereka dan terjadi jengkel, tersinggung, sering naik darah dan bahkan lekas marah. Oleh demikian, rekan-rekan lain menghindari mereka. Tingkah laku seperti ini merupakan masalah besar. Sebenarnya, penyelesaian pekerjaan jauh lebih baik hasilnya dengan kerja sama ketimbang satu sama lain saling menghindar.

Sebagai Manager, ada beberapa cara yang kita bisa lakukan untuk membantu staff dan anak buah kita meninggalkan kantor sesudah jam kerja. Terutama harus memberikan contoh kepada mereka yaitu langsung pulang rumah dari kantor sesudah jam kerja. Saya telah bekerja dengan seorang manager yang mencaci orang bekerja waktu lama. Kata-katanya kurang bermakna ketika dia kirimkan kata makian kepada mereka melalui email masing-masing tepatnya jam 02 pagi pada hari Minggu.

Yang kedua adalah meminta kepada mereka agar menjaga keseimbangan dalam kehidupan. Sebagai contoh, ini bisa dijadikan sebagai pedoman yang membantu :

1) Bangun pagi. Serapang pagi secukupnya. Kemudian berangkat kekantor.
2) Bekerja keras dengan sungguh-sungguh selama 8 atau 9 jam.
3) Pulang rumah sesudah jam kerja
4) Bacalah buku/komik, tontonlah film yang menyenangkan, bermain
dengan anak-anak Anda
5) Makanlah dan tidurlah dengan baik.

Ini disebut rekreasi.

Lakukan tahap 1, 3 , 4 dan 5 memungkinkan melakukan tahap 2.

Bekerja dengan jam yang teratur dan rekreasilah setiap hari dengan konsep sederhana. Meskipun ini sulit dilakukan oleh sebagian orang sebab memerlukan “ perobahan pribadi” dalam hidup, tetapi mungkin dilakukan sejak kita semuanya memiliki kekuatan memilih untuk melakukannya.

Menyikapi issu lembur, saya mengingatkan anak tertua saya. Ketika dia masih kecil, waktu ada kunjungan tamu saya, dia tidak mau tidur dan tidak perduli berapa lama tamu berada dirumah kita, dan berapa jam sudah berjalan waktu kunjungan tamu pada malam itu. Seolah-olah dia takut akan kehilangan sesuatu. Begitu tamu saya pulang maka diapun tertidur. Akibatnya dia terlalu lelah dan bermimpi berteriak karena mimpi seram. Rupanya ketiga kita harus membayar mahal karena rasa takutnya akan kehilangan sesuatu tadi.

Barangkali beberapa orang yang bekerja memerlukan lebih waktu untuk menyelesaikan semua kerjanya ketika mereka meninggalkan kantor. Tetapi ini akan terjadi satu kebiasaan dan terjadi kekacauan dalam perkerjaan mereka. Kehidupan memang begini!. Masalah akan ada dalam 24 jam sehari. Kita perlu istirahat sebentar setelah bekerja langsung berapa jam berjalan. Jadi, sempatkan tidur sebentar selepas makan siang. Sesuatu akan terjadi ketika Anda tertidur, dan Anda akan menghilangan segala kelelahan dengan memiliki kembali tenaga baru ketika bagun dari tidur siang meski sebentar saja.

CINTAILAH PEKERJAAN ANDA, TETAPI JANGAN PERNAH JATUH CINTA DENGAN PERUSAHAAN ANDA KARENA ANDA TIDAK PERNAH TAHU KAPAN PERUSAHAAN BERHENTI MENCINTAI ANDA” - Narayana Murthy

Untuk sharing…..

Sebagai karyawan , saya yakin kita semua mencintai pekerjaan kita. Soalnya perlukah kita bekerja seperti seorang yang gila kerja dan mengharapkan anak buah dan staff kita juga menjadi “workaholic”?

Bukankah ada waktu untuk bekerja? Ada juga waktu untuk benar-benar beristirahat dan rileks untuk melepaskan rasa stress. Begitu juga ada waktu untuk bermain dan melakukan olahraga secara teratur sesudah bekerja agar tetap sehat.

Bekerja keras berbeda dari bekerja dengan waktu lama seolah-olah tidak dapat berhenti bekerja. Prinsip sukses adalah “ bekerja keras dan bekerja dengan bijak.” Kita tidak melihat seberapa lama seseorang bekerja, tetapi yang pentingnya kita melihat cara kerjanya bagaimana menyelesaikan pekerjaannya.

Nah, kita selalu diingatkan akan arti dari “rasa memiliki” ketika bekerja di perusahaan manapun. Terlepas dari apapun gelar dan jabatan kita, secara nyata sebagai karyawan di perusahaan manapun dituntut tanggungjawab terhadap pekerjaan kita. Kita harus mengkontribusikan keahlian terbaik kita, dan dengan antusias mencapai tujuan dan sasaran perusahaan secara efisien. Setelah mempertimbangkan semuanya kita harus berkontibusi dan menjadi bernilai sebagai “assets” di dalam perusahaan kita, bukan “liabilities".

Bagi saya, ini bukan satu keraguan atau kesangsian jatuh cinta dengan perusahaan, tetapi seorang karyawan akan merasa lebih aman jika diakui sebagai seorang anggota tim di dalam organisasi. Sesungguhnya seorang karyawan ingin dipuji, dihormati dan dihargai oleh peusahaan sehingga karyawan dapat menikmati penghargaan kenaikan gaji dan bonus yang diberikan kepadanya. Ketika ada hubungan tali persaudaraan antara karyawan dan Pengusaha, maka karyawan dapat bertahan dan senang bekerja di perusahaan itu.

Jika keadaan berbeda dari situasi tersebut tadi, mungkin apa yang dikatakan oleh Mr.N.Murthy mutlak benar, “perusahaan telah berhenti mencintai Anda”. Ya. Anda tidak lagi dianggap sebagai anggota keluarga. Ini bermakna waktu sudak sampai untuk membuat keputuskan mengundur diri dan berhenti kerja. Carilah kesempatan diperusahaan lain dimana Anda akan dapat menemukan kebahagian dan kepusaan kerja.

Dalam Kolose 3:23-24 dikatakan : “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”

Kamu tahu bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagi upah. Kristus adalah tuan dan kita hamba-hamba-Nya.