Monday, August 25, 2008

PEMENANG SEJATI

Baru-baru ini saya tanya kolega dan bawahan saya “Jika Anda partisipasi dalam perlombaan lari 100 meter, dan kemudian memotong pelari di posisi ke 2, jadi Anda sekarang ada di posisi keberapa?” Kebanyakan mereka menjawab, tanpa berfikir mengatakan,“Di posisi ke 1.” Kemudian saya ajukan lagi satu pertanyaan,“Bagaimana kalau Anda memotong pelari terakhir? Anda sekarang ada di posisi keberapa?” Dan lagi dijawab tanpa berfikir, “Di urutan ke 2 terakhir (dari belakang).”

Saya katakan kepada mereka bahwa kedua jawaban itu salah. Untuk pertanyaan ke 2, adalah tidak logis karena Anda harus berlari di depan pelari terakhir. Ketika Anda memotong pelari diurutan ke 2, pelari diurutan ke1 masih di depan Anda, sehingga Anda hanya diurutan ke 2.

Maksud saya menanyakan ini bukan berarti menguji kebijakan mereka tetapi memotivasi untuk tidak menghabiskan waktu memikirkan kepada pelari terakhir, tetapi harus terfokus kepada garis finish, supaya bukan hanya memotong pelari di posisi ke 2 dan juga memotong pelari diposisi ke 1, baru bisa menjadi juara nomor 1.

Jika mau jadi seorang pemenang, Anda harus memiliki visi untuk menjadi seorang pemenang. Pertama sekali, harus menyadari bahwa Anda terlahir sebagai seorang pemenang dan percaya diri menjadi seorang pemenang. Anda selalu bangkit menjadi seorang pemenang. Dengan kata lain, Anda harus melihat diri Anda sendiri sebagai pemenang dicermin setiap pagi. Dengan rasa percaya diri yang kuat, Anda harus memiliki karakter yang menyenangkan dan berkualitas baik maka Anda akan jadi seorang pemenang.

1) Pemenang-pemenag selalu terfokus terhadap semua hal. Mereka memiliki kesadaran missi dan tujuan bekerja. Mereka paham bagaimana mencapai lebih dahulu ke garis finish dari pelari-pelari lain.

2) Pemenang-pemenang selalu berkomit sepenuhnya. Komitmentnya benar-benar. Bagaimanapun juga, mereka harus memiliki keberanian tambahan dalam dirinya untuk memenangkan segala hal.

3) Pemenang-pemenang harus benar-benar berdisiplin. Mereka harus mengikuti peraturan. Tidak ada kepatuhan yang tanggung-tanggung untuk mengikuti instruksi. Harus kepatuhan sepenuhnya mengikuti pelatihnya dan dilakukannya dengan senang hati dan antusias.

4) Pemenang-pemenang tidak pernah mencari-cari alasan. Mereka tidak akan memberikan alasan yang tidak masuk akal untuk kegagalan sementara tetapi lebih baik tetap tenang, menganalisa masalah secara teliti, merencanakan kembali dan mengambil tindakan cepat memecahkan semua kesalahan dan kekeliruan untuk mencapai pemenangan.

5) Pemenang-pemenang harus berdedikasi. Mereka beralasan kuat untuk menang. Mereka membuat sesuatu terjadi.

6) Pemenang-pemenang harus memiliki tekad bulat. Jika suatu pekerjaan harus dikerjakan, maka pekerjaan itu harus dikerjakan. Mereka tidak akan meninggalkan pekerjaannya setengah selesai atau setengah tidak selesai.

7) Pemenang-pemanang tidak pernah tunjuk jari. Mereka menerima tanggungjawab dan tidak mau menyalahkan bawahannya atau mengkambinghitamkan orang lain supaya dilepaskan diri dari tanggungjawabnya.

8) Pemenang-pemenang mennghargai pengelolaan waktunya. Mereka mengontrol waktunya lebih baik dari pada orang lain. Mereka sadar bahwa "早起的鳥兒有虫吃, burung yang bangun pagi lebih awal akan mendapat cacing”. Mereka memastikan bahwa berada ditempat kerja jauh lebih awal dari bawahannya. Mereka bukan tipe orang-orang yang datang terlambat masuk kantor ( atau apel pagi untuk planters ) karena mereka adalah pemimpin yang terhormat.

9)Pemenang-pemenang selalu berdiri tegak. Mereka tidak pernah membungkuk dan bertentangan dengan sekelilingnya dalam situasi sulit. Mereka tidak pernah menyerah diri. Mereka mengambil hikmah kekalahan sebagai pelajaran yang berharga. Mereka tidak mau putus asa tetapi mereka bangkit dan memulai kembali menantang seperti seorang sang juara sampai menang.

10) Pemenang-pemenang selalu optimis. Mereka tidak menangisi susu yang sudah tumpah. Mereka membuang rasa kuatir dan ketakutan. Ternyata peribahasa Cina, "笑到最後后的人才是真正的贏家 orang yang tertawa hingga akhir adalah pemenang sejati!”

Tuhan menginginkan orang-orang yang menang “lebih dari pemenang!”(Roma 8:37) Memang luar biasa dan dasyat!

Thursday, August 21, 2008

SIAPA TEMAN ANDA YANG PALING BAIK?


Mantan residivis James Knapp mengaku kepada polisi bahwa dia baru saja merampok 2 toko di Oklahoma (USA), karena dia sangat rindukan teman lamanya di sel. Polisi mengatakan bahwa mereka akan membuat hukuman pada James dan akan divoinis masuk ke penjara supaya beliau dapat bersatu kembali dengan teman kompaknya.

Tetapi saya pikir James Knapp kemungkinan mengatakan sesuatu yang berharga untuk didengarkan (walaupun sebenarnya pikiran dan kelakuannya tidak bisa diterima). Kami membutuhkan teman, tidak perduli dimana kami menjumpai mereka.

Dan apakah Anda mengetahui siapa teman Anda yang paling baik ? Henry Ford, si pembuat mobil terkenal, sedang makan siang dengan seorang laki-laki, dan bertanya, “Siapa teman terbaik Anda?”

Laki-laki itu ragu menjawab dan Ford langsung menyampaikan, “Saya akan beritahu kepada Anda siapa teman Anda yang paling baik,” kata Ford. Kemudian Ford menuliskan satu kalimat dan memberikannya kepada laki-laki itu untuk dibaca. “Teman Anda yang paling baik adalah dia yang memberikan yang paling baik kepadamu.” Teman baik kita adalah orang-orang yang berbuat lebih banyak semata-mata daripada seperti yang kita perbuat . Teman baik kita juga mempercayai kita. Teman baik kita mendukung kita, tetapi kadang-kadang mereka juga menyikut kita.

Seseorang berpendapat demikian: “Seorang teman adalah seorang yang mengenal Anda apa adanya, memahami keberadaan Anda, menerima Anda apa adanya, dan meminta Anda agar tetap bertumbuh dan berkembang.”

Nah, sekarang….. Siapa teman Anda yang paling baik ?

Untuk berbagi :

Dalam kehidupan, kita telah memiliki banyak teman-teman pada masa kanak-kanak di sekolah dasar dan menengah. Tetapi setelah kita dewasa, banyak diantara kita telah meninggalkan kampung halaman untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dikota besar lain atau di kota metropolitan dan bahkan pergi belajar keluar negeri. Ada yang mencari pekerjaan ketempat lain. Lama kelamaan kita tinggal menetap ditempat lain dan kita hidup disana bersama keluarga kita. Beberapa teman lain ada yang pindah keluar negeri dinegara lain. Jadi ketika waktu berlalu, kita sudah kehilangan komunikasi dengan banyak teman-teman. Tetapi jika kita masih berkomunikasi dengan sebagian mereka, kita boleh katakan bahwa teman-teman itu masih teman abadi.

Kepada semua teman-teman yang bernasib baik mendapat kesempatan untuk melanjutkan sekolahnya, mereka juga berteman di akademi dan universitas. Kemudian mereka bertemu dengan teman-teman baru ditempat kerja, di rumah pertemuan dan tempat-tempat lain dimana mereka berkumpul sehabis bekerja. Mereka memiliki tetangga ditempat kediaman. Ada juga yang secara kebetulan saling sekedar kenal ketika bertemu, saling menegur dan mengatakan “Hallo” atau sekedar berbasah-basih melambaikan tangan untuk menunjukkan rasa persahabatan walaupun bukan persahabatan yang dekat. Melewati satu masa, bagaimanapun juga ada perikatan dalam diri mereka dan lama kelamaan menjadi berteman karena persahabatan telah terbentuk pada akhirnya secara berangsur-angsur . Mereka kebanyakan akan bertemu setiap hari di kopitiam ( warung kopi favoritnya ) dan terus berbicara dengan banyak topik khususnya mengenai kejadian yang lagi hangat dibicarakan dikota dan dinegara mereka.

Walaupun demikian, tidak persoalan dimana kita berada, kita benar-benar membutuhkan teman walaupun hanya dalam jumlah yang terbatas dimana kita boleh membina persahabatan yang dekat. Merekalah teman-teman yang memiliki keinginan yang sama, hobi dan filsafat seperti yang kita miliki. Kita memiliki karakter yang sama, arah yang sama, mimpi yang sama dan tujuan yang sama. Dengan demikian, kita dapat berkomunikasi dan saling mengerti dengan baik dan kita boleh berbagi dalam suka dan duka secara bersama-sama. Kita akan memberi semangat, memotivasi dan mendukung satu sama lain pada saat butuh. Secara nyata , kita telah menjadi teman yang akrab.

Ya, saya benar-benar setuju bahwa “teman yang paling baik adalah teman yang memberikan yang paling baik kepadamu. ” Ingat , seorang teman yang paling baik adalah juga teman yang sebenarnya. Seseorang berkata, “ Teman yang sebenarnya adalah yang memegang tangan Anda dan dengan demikian menyentuh hati Anda.” Ketika Anda mendengar “Saya akan hadir disana untuk Anda” dari seorang teman, tak diragukan lagi, bahwa dia adalah teman Anda yang sebenarnya dan teman Anda yang paling baik!

Monday, August 11, 2008

Monyet Dalam Pesawat

Suatu kecelakaan pesawat terjad di Brazil, hanya seekor monyet yang tertinggal hidup. Beruntung sekali monyet itu cukup pintar memahami bahasa manusia dan bisa menjawab apa soalan pun dengan bahasa tubuh.

Penjabat penerbangan pergi melihat monyet itu di Rumah Sakit dan berbincang-bincang kepada sang monyet. Berikut adalah petikannya :

Penjabat, “Ketika pesawat tinggal landas apa yang dilakukan para penumpang?”
Monyet, “Mengikatkan sabuk pengaman mereka.”

Penjabat,”Apa yang sedang dilakukan oleh pramugari?”
Monyet, “Mengatakan Hello! Selamat pagi.”

Penjabat,“Apa yang sedang dilakukan oleh pilot?”
Monyet, “Sedang memeriksa system.”

Penjabat, “Apa yang Anda lakukan?"
Monyet ,“Coba mencari tema-teman saya.”

Penjabat,”Setelah 10 menit terbang apa yang dilakukan oleh penempang?”
Monyet,”Makan buah-buahan dan makanan rengan.

Penjabat,”Apa yang sedang dilakukan oleh pramugari?’
Monyet,”Melayani para penumpang.”

Penjaba,”Apa yang sedang dilakukan oleh Pilot?”
Monyet,”Memegang stir.”

Penjabat, “Lalu apa yang sedang Anda kerjakan?”
Monyet, “Sedang makan pisang dan melemparkan kulitnya.”

Penjabat,”Setelah 30 menit terbang apa yang sedang dilakukan oleh para penumpang?”
Monyet, “Beberapa orang sedang tertidur dan sebagian lagi sedang membaca.”

Penjabat,“Apa yang sedang dilakukan oleh pramugari ?”
Monyet, “Berdandan.”

Penjabat, “Apa yang sedang dilakukan oleh Pilot?”
Monyet,”Memegang Stir.”

Penjabat,”Apa yang sedang Anda lakukan?”
Monyet, “Santai aja.”

Penjabat,”Sebelum terjadi kecelakaan pesawat, apa yang dilakukan oleh penumpang?”
Monyet,”Semua sedang tertid.”

Penjabat,”Apa yang sedang dilakukan oleh pilot?”
Monyet,”Memegang pramugari.”

Penjabat,”Apa yang sedang Anda lakukan?”
Monyet,”Memegang stir.”

Untuk sharing:

Dari aspek manajemen, masalah biasanya terjadi ketika Anda tidak mengontrol dan memalingkan perhatian terhadap issu-issu lain. Anda tidak melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan tetapi mengerjakan hal-hal yang tidak seharusnya dikerjakan. Anda akan mendapat kesulitan besar jika membiarkan fungsi jabatan Anda dan memdedikasikan kepada orang yang tidak memiliki pengetahuan untuk melakukan pekerjaan Anda. Kelakuannya serupa “monyet” dalam cerita ini, memegang stir tetapi akhirnya mengakibatkan “kecelakan pesawat” dan ini berarti tamatlah riwayatAnda, yaitu kehilangan pekerjaan Anda sebab itu memang wewenang dan tanggungjawab Anda.

Seorang Manajer Kebun (EM) adalah yang dipercaya mengelola seluruh kebun, jadi dia harus berdisiplin, memiliki tekad bulat dan penuh dedikasi terhadap pekerjaannya karena dia yang bertanggungjawab terhadap seluruh operasional kebun, juga manajemen, administrasi dan pembukuan kebun. Pendelegasian pekerjaan harus ditindaklanjuti sepanjang waktu. Jangan delegasikan pekerjaan kepada orang yang tidak tepat ! Jangan mengharap seorang Trainee Asisten yang masih OJT (On Job Training) atau seorang Junior Asisten yang masih kurang pengalaman diberikan tanggungjawab menangani divisi. Trainee dan Junior Asisten memerlukan arahan dan bimbingan. Biasanya dalam struktur organisasi kebun, Asisten Kepala (Askep) adalah orang ke 2 yang dipercaya oleh EM mengorganisir dan melaksanakan kebanyakan operasional di kebun. Akan tetapi, jika dia dibiarkan begitu saja tanpa ditindaklanjuti dan tanpa pengawasan ketat, bisa berakhir dengan kesulitan besar. Untuk mengambil keputusan, EM harus menyatakan dengan tegas kepada Askep harus berkonsultasi untuk membuat keputusan akhir. Prinsip ini adalah yang mendasar dan sederhana. EM harus benar-benar mengendalikan semuanya.

Tuesday, August 5, 2008

Kata-Kata Positif & Kata-Kata Negatif

Seeorang lelaki yang tidak merasa bahagia dengan pekerjaaanya, tidak berbahagia dalam keluarganya, dan hampir tidak berbahagia dalam seluruh hidupnya, membuat keputusan melarikan diri dari semua kenyataan yang dialami. Kemudian dia memasuki suatu biara bisu dan disana dia bisa mengemukakan suara dalam kesunyian. Cuma dia diizinkan menyebutkan 2 perkataan saja setiap 5 tahun.

Dia berpifir, “Ini pasti sempurna. Tidak ada stress. Tidak ada yang mengganggu saya, kecuali kesunyian.

Jadi Si lelaki itu berada di biara bisu selama 5 tahun tanpa mengucapkan sepatah katapun. Pada saat berakhir 5 tahun tinggal di biara bisu, atasannya memanggil dia masuk ke dalam kantornya dan berkata, “Anda berhak sebutkan 2 patah kata saja. Apakah yang Anda mau sampaikan?”

Si lelaki itu mengangguk dan berkata, Makanan basi!”

Dia memasuki 5 tahun berikutnya di biara bisu itu tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan atasannya kembali memanggil dia ke kantor dan bertanya kepadanya apakah yang dia akan sampaikan.

Si lelaki itu mengangguk dan berkata, Tilam keras!”

Lima tahun kemudian telah berlalu, dan atasannya memanggilnya kembali lagi dan bertanya apakah yang dia akan sampaikan, dan Si lelaki itu berkata, “Aku keluar!”

Atasannya menjawab, “Baiklah. Saya tidak merasa terkejut. Anda tidak melakukan apapun kecuali mengeluh sejak berada disini!”


Untuk Berbagi :

Ceritra ini mengingatkan kita terhadap seseorang planter yang kemungkinan mengeluh dengan diam selama bertahun-tahun bekerja di Perkebunan. “Bos bobrok", “Pekerjaan sulit” dan akhirnya “Saya berhenti”. Kasihan sekali ! Seseorang dengan mentalitas negatif tidak mampu menjadi seorang planter yang praktisi.

Kata-kata negatif seperti “Saya tidak mampu”, “Tak mungkin”, “Untuk Apa?”, dan “Apa lagi?” merusak dan bahkan meruntuhkan dan membuat kita gagal. Tidak mengherankan memang bahwa orang yang berfikir negatif selalu mencari alasan untuk tidak melakukan hal-hal yang mungkin bisa dilakukan!

Kata-kata positip seperti “Saya bisa”, “Tiada masalah”, “Kenapa tidak?”, dan “Kita upayakan” akan memotivasi semangat kita menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Orang dengan pikiran positif selalu mencari langkah-langkah dan jalan keluar untuk mengerjakan apa yang tidak bisa dikerjakan orang lain. Sikap pikiran seperti ini sungguh luar biasa!

Dalam kitab Amsal 16 : 24, tertulis, “Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang”.

Perkataan untuk menyemangati seperti "Lakukan yang terbaik”, "Anda mampu melakukannya”, dan “Jumpa lagi di puncak keberhasilan”, dapat membakar semangat dan memotivasi kita untuk bertindak cepat dengan penuh komitmen.

Nah. Setiap orang diantara kita mencari kebahagian hidup. Ternyata seorang bijaksana, “Saya tau jika Anda mengejar kebahagian maka kebahagian itu akan menghindar dari Anda. Tetapi jika Anda terfokus kepada keluarga , teman-teman, kebutuhkan orang lain , pekerjaan Anda, dan apa saja yang bisa dilakukan dengan terbaik, maka kebahagian akan Anda peroleh.”

Ketika karyawan dinilai, dihargai, dan diperlakukan dengan rasa hormat oleh majikan mereka, maka mereka akan berbahagia bekerja di perusahaan itu. Tetapi kebanyakan karyawan yang ingin diganjar dengan bonus tahunan dan kenaikan gaji , saya yakin bahwa kebahagian yang sebenarnya bagi mereka adalah mendapatkan kepuasan kerja ketika mendengar pujian seperti “Bagus”, “Luar Biasa”, dan "Anda hebat”. “Kita pasti merasa bangga ketika kita diberitahu oleh bos telah banyak berkontribusi untuk mencapai tujuan perusahaan.

Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa dengan mengabaikan tempat perusahaan bekerja dan siapapun yang kita layani, kita sesungguhnya sama dengan mengabaikan Bapa yang surgawi. Sebagaimana tertulis dalam Kolosse 3 : 23-24, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukannya bagimu sebagai upah”. Bagitu kita pahami Firman Tuhan, ada terjadi keterikatan kebahagiaan dan kegembiraan dalam melayani karena kita memberikan yang terbaik dalam mengerjakan apa yang diperlukan dengan sepenuh hati.

Max Anders mengajarkan kepada kita bahwa, “Jalan yang paling pasti menuju kebahagiaan adalah hidup dalam Tuhan, menempatkan harapan yang paling dasar dalam dunia berikutnya, dan mengucap syukur untuk hal-hal kecil yang telah kita peroleh di dunia ini”.

Teman-teman, pikirkanlah apa yang disampaikan oleh Max Anders.