Sunday, March 9, 2008
RASA HORMAT
One of my favorite and most influential teachers was a high-school English teacher. His class was extremely difficult and challenging, but I loved it and worked diligently in order to do well. The reason I respected this teacher so much is that he listened to me and valued me. We would all like to be respected by others, and so we try many ways of gaining that respect. Some try to gain it through controlling others or by demanding it. However, one of the ways respect is gained is by appreciating others and showing them respect.
- THE NIV QUIET TIME BIBLE (Pg 559)
Salah satu guru saya yang favorit atau kesayangan dan paling berpengaruh adalah guru Bahasa Inggeris ketika saya sebagai pelajar SMA. Pelajaran yang diberikannya betul-betul sulit dan bagi saya hal ini sangat menantang, namun saya sangat menyenanginya dan mengerjakannnya dengan rajin agar hasilnya baik. Alasan bagi saya sangat menghormati dia karena dia mau mendengarkan dan menghargai saya. Kita juga ingin dihormati oleh orang lain, dan oleh karenanya kita sering mencoba banyak cara untuk mendapatkan kehormatan dari orang lain.Beberapa orang coba mendapatkan kehormatan itu dengan cara mengendalikan atau menuntut dari orang lain. Sebenarnya yang lebih baik untuk mendapatkannya adalah dengan cara menghargai orang lain terlebih dahulu dan menghormati mereka.
Untuk sharing dan bertukar pikiran ….
"Respek atau kehormatan terhadap diri kita harus dihargai dan bukan dituntut dari orang lain". Pernyataan ini memang benar!. Ketika seorang bos menuntut agar dihormati oleh karyawannya, maka rasa hormat yang ditunjukkan itu kepada bosnya tidak benar. Rasa hormat harus dari hati yang tulus.
Barangkali karyawannya takut dimarahi, takut tidak mendapat kenaikan gaji, takut tidak mendapat bonus, takut tidak dipromosi, dan bahkan takut kehilangan akan pekerjaannya.
Saling hormat menghormati adalah salah satu cita-cita atau aspek terpenting dalam kehidupan kita.
Satu pepatah Cina kuno mengatakan,"Jika seseorang memberikan rasa hormatnya kepada saya sebesar 30 %, maka saya pun akan membalaskan rasa hormat saya kepada orang tersebut sebasar 70 % ( Jika saya tidak dihormati sepenuhnya maka saya tidak akan menghormati dia juga sepenuhnya ).
Jika seorang bos memperlakukan karyawannya sebagai asset yang berharga dan memperlakukannya dengan tulus , maka karyawannya akan lebih menghormati bosnya.
Pada saat kunjungan mantan bos saya kekebun, saya dapat satu kesempatan menyampaikan kepadanya bahwa untuk mendapatkan rasa hormat dari orang lain tidak harus dituntut dari mereka. Saya masih mengingat bahwa bos saya itu menterkejutkan dengan sesuatu ekspresi dari wajahnya ketika dia menyimak apa yang saya katakan. Kemudian saya memperhatikan ada perobahan diwajahnya tersungging senyuman dibibirnya apabila saya sampaikan bahwa dia sudah dapat kehormatan dari saya.
Pastilah kita jauh lebih menghormati bos atau atasan kita bila beliau mau mendengar apa yang kita sampaikan, mengakui kontribusi dan kinerja kita, dan menghargai kita sebagai asset yang bernilai untuk kemajuan organisasi.
Dari semua itu, kunci untuk hubungan yang baik dan sukses antara majikan dengan karyawan adalah seorang bos yang mempelakukan karyawannya secara fair atau adil dengan kepercayaan dan kehormatan yang tulus.
Mantan bos saya sangat puas dengan kondisi lapangan yang saya tangani ketika dia melakukan kunjungan kebun. Bos saya mengatakan di depan MD, “Pak Loh, jika engkau merawat seluruh lapangan ini dengan bersih, maka kita akan memiliki banyak waktu untuk minum teh bersama engkau di kantor kau.”
Tetapi anda harus tahu bahwa seorang bos adalah tetap seorang bos. Walaupun dia sedang senang mengetahui bahwa kita sudah mencapai hasil produksi sesuai anggaran, tetapi kadang kala bos masih berkomentar, “Pak Loh, aku pikir biaya produksi kebun engkau masih sedikit tinggi diatas budget.”
Di dalam Injil Lukas ayat 6 : 31 dengan jelas dikatakan, " Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, berbuatlah juga demikian kepada mereka".
Hormatilah orang lain maka sebaliknya anda akan lebih dihormati.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment