Friday, July 10, 2009

MENJUAL SISIR PADA BIKSU

Jika perusahaan dimana anda bekerja, adalah sebuah perusahaan pembuat SISIR, memberi tugas untuk menjual sisir pada para biksu di wihara (yang semua kepalanya gundul). Bisakah anda melakukannya?


Apa jawaban anda?

a) Tidak mungkin, itu mustahil

b) Gile
c) Aku akan sekali mencoba untuk melaksanakan instruksi bos saya

d) Baiklah, saya akan coba

e) Ya, saya pikir bisa menjualnya (5 buah, 10 buah, 50 buah atau lebih, sebutkanlah jumlahnya)


Pilih satu jawaban dan baca tulisan di bawah untuk meilhat apakah anda termasuk orang yang berjiwa sukses atau tidak.


Cerita : MENJUAL SISIR PADA BIKSU

Ada sebuah perusahaan "pembuat sisir" yang ingin mengembangkan bisnisnya, sehingga management ingin merekrut seorang sales manager yang baru.

Perusahaan itu memasang IKLAN pada
surat kabar. Tiap hari banyak orang yang datang mengikuti wawancara yang diadakan ... jika ditotal jumlahnya hampir seratus orang hanya dalam beberapa hari.

Kini, perusahaan itu menghadapi masalah untuk menemukan calon yang tepat di posisi tersebut. Sehingga si pewawancara membuat sebuah tugas yang sangat sulit untuk setiap orang yang akan mengikuti wawancara terakhir.


Tugasnya adalah :
Menjual sisir pada para biksu di wihara.


Hanya ada 3 calon yang bertahan untuk mencoba tantangan di wawancara terakhir ini. (Mr. A, Mr. B, Mr.. C)

Pimpinan pewawancara memberi tugas :

"Sekarang saya ingin anda bertiga menjual sisir dari kayu ini kepada para biksu di wihara. Anda semua hanya diberi waktu 10 hari dan harus kembali untuk memberikan laporan setelah itu."


Setelah 10 hari, mereka memberikan laporan.


Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. A : "Berapa banyak yang sudah anda jual?"
Mr. A menjawab:
"Hanya SATU."

Si pewawancara bertanya lagi : "Bagaimana caranya anda menjual?"

Mr. A menjawab:
" Para biksu di wihara itu marah-marah saat saya menunjukkan sisir pada mereka. Tapi saat saya berjalan menuruni bukit, saya berjumpa dengan seorang biksu muda - dan dia membeli sisir itu untuk menggaruk kepalanya yang ketombean."

Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. B : "Berapa banyak yang sudah anda jual?"
Mr. B menjawab :
"SEPULUH
buah. Saya pergi ke sebuah wihara dan memperhatikan banyak peziarah yang rambutnya acak-acakan karena angin kencang yang bertiup di luar wihara. Biksu di dalam wihara itu mendengar saran saya dan membeli 10 sisir untuk para peziarah agar mereka menunjukkan rasa hormat pada patung sang Buddha."

Kemudian, Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. C : "Bagaimana dengan anda?"
Mr. B menjawab:
"SERIBU buah!"

Si pewawancara dan dua orang pelamar yang lain terheran-heran.

Si pewawancara bertanya : "Bagaimana
anda bisa melakukan hal itu?"
Mr. C menjawab:
"Saya pergi ke sebuah wihara terkenal. Setelah melakukan pengamatan beberapa hari, saya menemukan bahwa banyak turis yang datang berkunjung ke sana . Kemudian saya berkata pada biksu pimpinan wihara, 'Sifu, saya melihat banyak peziarah yang datang ke sini. Jika sifu bisa memberi mereka sebuah cindera mata, maka itu akan lebih menggembirakan hati mereka.' Saya bilang padanya bahwa saya punya banyak sisir dan memintanya untuk membubuhkan tanda tangan pada setiap sisir sebagai sebuah hadiah bagi para peziarah di wihara itu. Biksu pimpinan wihara itu sangat senang dan langsung memesan 1,000 buah sisir!"

MORAL DARI CERITA


Universitas Harvard telah melakukan riset, dengan hasil :

1) 85% kesuskesan itu adalah karena SIKAP dan 15% adalah karena kemampuan.

2) SIKAP itu lebih penting dari kepandaian, keahlian khusus dan keberuntungan..


Dengan kata lain, pengetahuan profesional hanya menyumbang 15% dari sebuah kesuksesan seseorang dan 85% adalah pemberdayaan diri, hubungan sosial dan adaptasi.


Kesuksesan dan kegagalan bergantung pada bagaimana sikap kita menghadapi masalah..

Ingatlah, saat keadaan ekonomi baik, banyak orang jatuh bangkrut. Tapi saat keadaan ekonomi buruk, banyak jutawan baru baru yang bermunculan. Jadi, dengan sepenuh hati terapkanlah SIKAP kerja yang benar 85%. Semoga sukses !"


Something2Share:


Saya percaya prinsip utama dengan "sikap kerja yang benar 85%" juga diapplikasi kepada Manajemen Perkebunan. Ada banyak masalah yang dihadapi seorang planter dikebunnya bisa dia mengatasi herana tidak sulit seperti "menjual sisir pada para biksu di wihara. Sebenarnya hal ini tidak logika kerana tak mungkin ada biksu mau beli sisir yang digunakan untuk menyisir rambut. Para biksu di wihara memang bukan pembeli sisir!


Kita akan belajar dari cerita ini supaya "berpikir atau merenung diluar kotak" ("think out of the box') dan walaupun dengan 15% kemampuan, kita yakin akan mengatasi segala masalah. Jika kita menpunyai sikap kerja yang benar denagan komitmen, berdisiplin, dedikasi dan determinasi (ketetapan hati), apa pun tidak ada mustahil.


Setiap kali kita menonton movie MISSION IMPOSSIBLE, 'kan pada akhir cerita misinya pasti mungkin, semoga sukses?


Jangan cari alasan tidak kerjakan apa yang mungkin, tetapi carilah jalan dan cara menyelesaikan hal-hal yang nampaknya mustahil. ITULAH SIKAP KERJA YANG BENAR!


No comments: