Tuesday, January 15, 2008

Teman, Kawan dan Sahabat


Ternyata seorang pelajar,”Siapa yang mempunyai seribu teman tidak ada satu pun dilepaskan, tetapi siapa yang mempunyai seorang musuh akan bertemunya dimana saja.” Ini berarti dalam hidup kita, meskipun ada seribu teman masih kurang. Tetapi jika ada satu orang musuh, itu pun terlalu banyak.

Kita harus perbanyak teman dan memilik sebanyak mungkin ditempat kerja, ditempat kediaman dan dimarketplace. Cuma kita harus memilih teman-teman dengan bijaksana; teman-teman yang bergabung sama kita dan bukan yang melawan atau menentang kita.

Pilihlah teman kesamaan impian dan idealisme, serta ikatan visi yang sama. Bertemanlah dengan orang-orang yang bisa mendorang, memberikan support, membesarkan harapan dan mengobarkan semangat kita. Mereka adalah kawan dan sahabat yang bisa mendukung kita, mempengaruhi pikiran kita dengan kata-kata positif dan memantu kita mencapai cita-cita kehidupan kita.

Meluaskan pengaulan kita dengan orang-orang berprofesi seperti guru, dosen, doktor umum, doktor gigi, akuntan, insinyur, bankir, pengacara, hakim, penasihat, konsultan dan, jangan lupa, fellow planters. Juga kita hendak berteman dengan mekanik, tukang leding plumber, dan montir listrik. Mereka bisa bantu kita waktu mobil kita mogok, bila ada kebocoran pipa dan gangguan listrik di rumah kita.

Nilai persahabatan harus dihargai dengan setinggi-tingginya. “A friend in need is a friend indeed!” Bukankah teman yang kami membutuhkan adalah seorang sahabat yang sunguh-sunguh?

Firman Tuhan (Amsal 18:24) mengajar kita bahawa “Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.” Sering menunjuk keramah-tamahan kepada teman, kawan dan sahabat. Diantara mereka memang adanya kita bisa mengganggap sebagai “saudara”.

Firman Tuhan (1 Korintus 15:33) juga mengingatkan kita, “Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Jangan bergaul dengan orang yang tidak cocok dengan kita.

Kebahagian adalah….
• Menerima panggilan telepon dari teman lama
• Menerima sms dari kawan pada akhir minggu
• Menerima postcard dari sahabat bercuti diluar negeri
• Menerima email dari teman, kawan dan sahabat
• Minum kopi dengan teman, kawan dan sahabat pada malam minggu
• Membaca komentar dari teman, kawan dan sahabat

6 comments:

Anonymous said...

That's true. " A friend in need is a friend indeed". To find a thousand enemies is more easier that to find one friend. Apa yang tertulis di 1 Korintus 15 : 33 perlu kita ingat bersama.TQ

Anonymous said...

A friend in need is a friend indeed = sapartinaonan jala sapangomoan

To be a light and salt in the market place adalah sesuatu perbuatan dan sikap yang sangat terpuji, tapi begitupun tetap masih ada kemungkinan orang-orang memfitnah kita sehingga terkadang bukan teman yang bertambah tapi malah sebaliknya, tapi that is the CROSS of ours.

Anonymous said...

Sahabatku semua,

Berarti DALIHA NATOLU perlu ditinjau ulang relevansinya sekarang ini menjadi

DALIHAN NAOPAT, harus tambah satu lagi yaitu: “mantap mardongan ( bersahabat ).

Orang bijak berkata: Sahabat artinya dapat melipat gandakan kebahagiaan dan turut menanggung beban penderitaan.

Anonymous said...

Betul sekali pak Loh. Bahwa harta yang paling berharga adalah TEMAN. Kita dapat informasi “kesempatan” juga sering dari teman.

Beberapa waktu yang lalu, saya ada kunjungan ke Medan. Pada waktu itu, istri saya hamil tua. Saya telepon ke rumah dan sempat berbicara beberapa detik. Berikutnya telepon mati. Dan saya telpon kembali ternyata tidak diangkat ? Apa yang harus saya lakukan ?... saya bingung ….

Oleh Sahabat saya (Teman), Efendi Doloksaribu yang pada malam itu membawa saya keliling kota Medan menyarankan agar menelepon tetangga yang juga hádala Teman.

Jadi yang dapat saya bagi disini hádala BETAPA BERHARGANYA SEORANG SAHABAT atau TEMAN.

Anonymous said...

Terima kasih Bapak saya termasuk salah satu orang yang Bapak pilih menjadi teman dan hari ini saya merupakan bagian dari teman yang paling bahagia karena mendapat email dari Teman.

Arti dari persahabatan lebih kuat dari Saudara/Family karena dalam persahabatan semua rasa bisa kita ungkapkan, sedangkan kepada Saudara kita masih menyimpan sesuatu yang kita khawatirkan akan mengganggu kesehatannya (kesehatan rohani maupun kesehatan jasmani).

Namun demikian persahabatan yang dapat memberikan pengembangan diri kita dan kekuatan hidup harus dimulai dengan KETULUSAN/KEIKHLASAN tanpa pamrih, akan tetapi jika persahabatan dimulai dengan sesuatu hanya untuk meraup keuntungan pribadi kita maka satu hari kelak persahabatan itu akan menjadi permusuhan.

Tidak mudah untuk mengimplentasikannya, perlu kemauan yang kuat dan keberanian untuk mengungkapkan. Di sini kita harus komitment sebelum persahatan dimulai.

Anonymous said...

Salam sejahtera dan sehat selalu

Wah artikelnya oke juga Mr Loh n saya ternyata masih harus mencari kawan lagi sebanyak mungkin dan menghilangkan lawan kalau ada.

N saya bersyukur ternyata Bapak bisa menjadi orangtua kami (the dream parent) dan sekaligus menjadi "kawan".

Artikel Bapak akan kami kirim ke teman-teman n so pasti mereka pada setuju dan akan menjadi jati dirinya untuk menjadi "bahagia" seperti di artikel Bapak.

TQ atas artikel n support motivasinya.