Monday, August 11, 2008

Monyet Dalam Pesawat

Suatu kecelakaan pesawat terjad di Brazil, hanya seekor monyet yang tertinggal hidup. Beruntung sekali monyet itu cukup pintar memahami bahasa manusia dan bisa menjawab apa soalan pun dengan bahasa tubuh.

Penjabat penerbangan pergi melihat monyet itu di Rumah Sakit dan berbincang-bincang kepada sang monyet. Berikut adalah petikannya :

Penjabat, “Ketika pesawat tinggal landas apa yang dilakukan para penumpang?”
Monyet, “Mengikatkan sabuk pengaman mereka.”

Penjabat,”Apa yang sedang dilakukan oleh pramugari?”
Monyet, “Mengatakan Hello! Selamat pagi.”

Penjabat,“Apa yang sedang dilakukan oleh pilot?”
Monyet, “Sedang memeriksa system.”

Penjabat, “Apa yang Anda lakukan?"
Monyet ,“Coba mencari tema-teman saya.”

Penjabat,”Setelah 10 menit terbang apa yang dilakukan oleh penempang?”
Monyet,”Makan buah-buahan dan makanan rengan.

Penjabat,”Apa yang sedang dilakukan oleh pramugari?’
Monyet,”Melayani para penumpang.”

Penjaba,”Apa yang sedang dilakukan oleh Pilot?”
Monyet,”Memegang stir.”

Penjabat, “Lalu apa yang sedang Anda kerjakan?”
Monyet, “Sedang makan pisang dan melemparkan kulitnya.”

Penjabat,”Setelah 30 menit terbang apa yang sedang dilakukan oleh para penumpang?”
Monyet, “Beberapa orang sedang tertidur dan sebagian lagi sedang membaca.”

Penjabat,“Apa yang sedang dilakukan oleh pramugari ?”
Monyet, “Berdandan.”

Penjabat, “Apa yang sedang dilakukan oleh Pilot?”
Monyet,”Memegang Stir.”

Penjabat,”Apa yang sedang Anda lakukan?”
Monyet, “Santai aja.”

Penjabat,”Sebelum terjadi kecelakaan pesawat, apa yang dilakukan oleh penumpang?”
Monyet,”Semua sedang tertid.”

Penjabat,”Apa yang sedang dilakukan oleh pilot?”
Monyet,”Memegang pramugari.”

Penjabat,”Apa yang sedang Anda lakukan?”
Monyet,”Memegang stir.”

Untuk sharing:

Dari aspek manajemen, masalah biasanya terjadi ketika Anda tidak mengontrol dan memalingkan perhatian terhadap issu-issu lain. Anda tidak melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan tetapi mengerjakan hal-hal yang tidak seharusnya dikerjakan. Anda akan mendapat kesulitan besar jika membiarkan fungsi jabatan Anda dan memdedikasikan kepada orang yang tidak memiliki pengetahuan untuk melakukan pekerjaan Anda. Kelakuannya serupa “monyet” dalam cerita ini, memegang stir tetapi akhirnya mengakibatkan “kecelakan pesawat” dan ini berarti tamatlah riwayatAnda, yaitu kehilangan pekerjaan Anda sebab itu memang wewenang dan tanggungjawab Anda.

Seorang Manajer Kebun (EM) adalah yang dipercaya mengelola seluruh kebun, jadi dia harus berdisiplin, memiliki tekad bulat dan penuh dedikasi terhadap pekerjaannya karena dia yang bertanggungjawab terhadap seluruh operasional kebun, juga manajemen, administrasi dan pembukuan kebun. Pendelegasian pekerjaan harus ditindaklanjuti sepanjang waktu. Jangan delegasikan pekerjaan kepada orang yang tidak tepat ! Jangan mengharap seorang Trainee Asisten yang masih OJT (On Job Training) atau seorang Junior Asisten yang masih kurang pengalaman diberikan tanggungjawab menangani divisi. Trainee dan Junior Asisten memerlukan arahan dan bimbingan. Biasanya dalam struktur organisasi kebun, Asisten Kepala (Askep) adalah orang ke 2 yang dipercaya oleh EM mengorganisir dan melaksanakan kebanyakan operasional di kebun. Akan tetapi, jika dia dibiarkan begitu saja tanpa ditindaklanjuti dan tanpa pengawasan ketat, bisa berakhir dengan kesulitan besar. Untuk mengambil keputusan, EM harus menyatakan dengan tegas kepada Askep harus berkonsultasi untuk membuat keputusan akhir. Prinsip ini adalah yang mendasar dan sederhana. EM harus benar-benar mengendalikan semuanya.

1 comment:

Anonymous said...

Monyet adalah binatang yang hebat dan bisa diarahkan. Kalau monyet saja bisa diarahkan apalagi manusia.

Kalau memperhatikan ceritra ini bahwa monyet bisa mengontrol pilot ini sangat luar biasa. Dari segi aspek management berarti si pilot dikontrol oleh orang lain yang tidak mengerti pesawat sehingga terjadi kecelakaan.

Bagi saya intinya adalah jangan kita biarkan orang lain mengambil ahli pekerjaan dan tanggung jawab kita yang tidak dimengerti oleh orang lain. Seorang leader harus dapat mengendalikan orang lain.