Wednesday, October 8, 2008

Persahabatan Di Negara Asing


Hidup di negara asing bisa menjadi sulit dan payah. Ada makanan baru, kebiasaan dan budaya yang tidak terduga, cara baru berkomunikasi atau bahkan bahasa yang baru, cara yang berbeda berpakaian dan tentunya banyak lagi. Sesuatu yang sangat membantu kita dalam situasi seperti ini adalah dibutuhkan seorang teman ditempat baru yang bisa menolong Anda beradaptasi dan mengenalkan tempat-tempat dan lokasi-lokasi baru.

- The NIV Quiet Time Bible (Pg 526)

Untuk Berbagi:

Pepatah Cina mengatakan " Dirumah Anda menyandarkan diri pada orangtua, tetapi Anda menyandarkan diri pada teman-teman ketika berada di masyarakat. "在家靠父母,岀門靠朋友 (zai jia kao fu mu, chu men kao peng you)

Seberapa benar pernyataan ini ketika kita berada di negara asing bekerja, secara pasti seorang teman penduduk setempat yang memahami masyarakat lokal sangat banyak membantu untuk menunjukkan kepada kita tempat makan, tempat belanja, peraturan-peraturan dan hukum yang berlaku serta hal-hal lain yang perlu diamati dan juga hal-hal yang harus dihindarkan. Nyatanya, saya merasakan bahwa lebih cepat lebih baik untuk mengenal lebih dekat teman-teman penduduk setempat yang siap membantu, jujur dan terpercaya . Lebih baik lagi kalau ada teman lama dari Negara kita yang sudah datang lebih duluan untuk membimbing kita dengan membagikan pengalamannya. Dengan bantuan mereka, walaupun baru tiba di negera asing dan merasa polos, kita tidak akan membuat pergerakan yang salah dan menghadapi kekacauan.

Ada banyak planters Malaysia bekerja di berbagai propinsi di Indonesia, mulai dari Sumatera hingga ke Kalimantan, dan bahkan sebagian ada di Sulawesi, Papua dan Irian Jaya. Saya pikir kebanyakan dari kita telah mengalami keterkejutan berbahasa sebab bahasa Malaysia yang kita gunakan sehari-hari di negara kita berbeda dengan bahasa Indonesia. Saya percaya bahwa mempelajari kebiasaan-kebiasaan antar budaya bangsa sangat perlu untuk tenaga asing agar dapat membina keharmonisan dan hubungan kerja dengan staff dan pekerja penduduk setempat. Tentu saja kita butuh teman orang Indonesia dan teman lama dari Malaysia membantu kita untuk mempercepat adaptasi dilingkungan kerja yang baru disini.

Pepatah Cina lain mengatakan, " Ikutlah dengan kebiasaan penduduk setempat jika pergi ke tempat asing" 入乡随俗 (rù xiāng suí sú ), atau menurut pepatah Inggris, “Jika berada di Roma lakukanlah seperti yang dilakukan oleh orang Roma" Sebagai orang asing yang bekerja di luar negeri , kita perlu menunjukkan kepada penduduk setempat yaitu bagaimana cara yang terbaik untuk belajar dan bersikap sabar dan kita mau mengamati budaya mereka dengan menunjukkan rasa hormat dan rasa peka yang wajar. Semuanya itu sungguh membutuhkan waktu dan usaha mengembangkan komunikasi pertukaran budaya ketika kita pertama sekali berinteraksi dengan manager lokal, para eksekutif, kolega dan para pekerja, dan perlu diingat bahwa komunikasi yang efektif adalah dengan komunikasi dua arah. Kita perlu belajar dari penduduk setempat bagaimana menghargai dan menikmati perbedaan latar belakang, suku, agama, tradisi, kebiasaan-kebiasaan dan budaya, dan kemudian kita dapat terfokus dengan apa yang kita miliki yang dapat diterima oleh semua orang dalam konteks kerjasama dan praktek manajemen yang terbaik.

1 comment:

efendi Dolok Saribu said...

Pengalman adalah guru yang terbaik. Pengalaman PakLoh di Indonesia sangat baik sebagai informasi untuk kawan-kawan yang akan datang dari negara lain ke Indonesia terlebih-lebih dari negara Malaysia.

Orang Indonesia yang merantau ke negeri orang selalu mengingat kepada sanjak dibawah ini :

Iyu beli belanak beli
Ikan belanak beli dahulu
Kalau pergi merantau ke negeri orang
Induk semang cari dahulu.

Setiap pergi ke Negeri orang harus cari Induk semang lebih dahulu supaya aman.