Saturday, July 5, 2008

RAJAWALI ATAU AYAM?

Seorang Ekologis melakukan kunjungan ke tempat peternakan ayam temannya. Tiba-tiba dia melihat seekor burung rajawali diantara banyak ayam dan perilaku dari burung rajawali itu tidak jauh berbeda dengan ayam tersebut.

“Itu kan seekor burung rajawali?” dia bertanya untuk memastikannya.

“Oh, itu memang terlahir sebagai burung rajawali, namun ia sudah berobah menjadi ayam,” jawab Si pemilik peternakan ayam itu dengan santai.

“Ah! Bagaimana mungkin itu terjadi ?” kata Si Ekologis itu dengan keraguan.

“Suatu hari saya temukan telur seekor burung rajawali. Kemudian saya letakkan bersama telur ayam lainnya untuk dierami oleh induk ayam sampai menetas. Anak rajawali itu akan bertumbuh bersamaan dengan anak-anak ayam. Sekarang lihatlah , ia bukan seekor burung rajawali lagi,”
kata temanya.

“Tetapi hal itu bertentangan dengan hukum alam!” protes Si Ekologis itu.
“Aku akan buktikan bahwa jika ia terlahir sebagai burung rajawali maka ia akan tetap menjadi burung rajawali dan bukan ayam. Bolekah Anda izinkan aku membuktikannya?”

“Boleh saja, tetapi Anda akan merasa kecewa,” kata Si pemilik peternakan ayam itu.

Kemudian Si Ekologis itu pun menangkap burung rajawali tersebut dan melemparkan ke atas serta berfikir bahwa burung rajawali tersebut akan membentangkan kedua sayapnya untuk terbang. Ketika burung rajawali tersebut berada di atas dia dapat melihat ayam-ayam lainnya berada dibawah. Dia tidak membentangkan kedua sayapnya tetapi langsung jatuh kebawah dan bergabung dengan ayam lainnya terus menikmati makanan.

“Ha, ha, ha,” Si pemilik peternakan ayam itu tertawa,
“Bukankah dari tadi sudah aku katakan kepada Anda bahwa ia bukan burung rajawali lagi ?”

“Bukan begitu, seeokor burung rajawali akan tetap terlahir sebagai seekor burung rajawali. Aku akan buktikan kepada Anda.”
kata Si Ekologis itu dengan bersikeras.

Kali ini dia memanjat dan membawa burung rajawali itu ke atas menara air, dan beranggapan bahwa dengan melemparkan dari tempat tinggi akan memampukan burung rajawali itu membentangkan kedua sayapnya untuk terbang. Tetapi burung rajawali itu dari ketinggian masih bisa melihat ayam lain di bawah. Dan ternyata tak ada bedanya dengan kejadian yang pertama, burung rajawali itu tidak membentangan kedua sayapnya dan langsung jatuh kebawah bergabung dengan ayam lainnya menikmati makanan dengan senangnya.

“Ha, ha, ha, ha, ha,” kali ini Si pemilik peternakan ayam itu tertawa lebih lama dan lebih keras.
Ia bukan burung rajawali lagi, aku sudah katakan berkali-kali. Aku telah membentuknya menjadi seekor ayam.”

“Tidak-tidak , aku yakin bahwa seekor burung rajawali akan tetap terlahir sebagai seekor burung rajawali. Berikan kesempatan terakhir kepada aku untuk membuktikannya pada Anda,”
kata Si Ekologis itu penuh mohon.

Pada pembuktian terakhir ini, Si Ekologis membawa burung rajawali itu ke atas puncak gunung yang jauh dari peternakan itu. “Hai burung rajawali, kembalilah ke sifatmu, kau adalah seekor burung rajawali dan bukan seekor ayam, dan sekarang terbanglah.” Kemudian

dilemparkannya burung rajawali itu dari atas puncak gunung itu. Sementara si burung rajawali tidak dapat lagi melihat teman-teman ayam lainnya dibawah, tanpa diduga , burung rajawali itu pun membentangkan kedua sayapnya, dan dia melayang tinggi di udara.

Apa pesan dari cerita ini ?

Jika Anda terlahir sebagai burung rajawali maka Anda akan berprilaku sebagai seekor burung rajawali.

Jauhi dari kumpulan teman-teman yang berpikiran negatif dan berpandangan negatif. Mereka serupa ayam. Jika Anda berpikiran positif dan berpandangan positif, Anda bisa mengekspos potensi Anda untuk bekerja keras dengan cerdas supaya “step by step” menaikkan tangga sukses didalm karir Anda. Serupa burung rajawali, Anda bisa terbang tinggi!

Untuk sharing….

Waktu saya masih bekerja sebagai Manager kebun, seringkali saya motivasi Asistant-Asistant saya dengan cerita ini.

“Dari seorang Asistant Lapangan maka suatu saat nanti Anda akan menjadi seorang Manajer Kebun. Tetapi jika Anda memilih sebagai ayam, maka Anda akan berakhir di KFC (Kentucky Fried Chicken).” Kata-kata ini saya sampaikan kepada Asistant-Asistant saya dengan penuh humor agar mereka tidak tersinggung.

Hari ini saya sangat bangga dengan Asisten-Asisten saya yang telah mengembangkan potensinya dan dapat meningkatkan karirnya sebagai Manajer Kebun. Saya bahkan mengetahui bahwa sebagian dari mereka telah mendapat promosi menjadi SEM (SeƱor Estate Manager), GM (General Manager), dan PC (Plantation Controller) atau VA (Visiting Agent). Saya juga yakin bahwa sebagian lagi telah memiliki kesempatan yang sama di Peruasahaan lain.

Mereka telah menunjukkan diri bahwa mereka adalah rajawali dan bukan ayam!

1 comment:

wisnu said...

Good Advice...